Kusam lirik waktu senandungkan kidung hampa
Seperti longgokan benda mati yang tak lagi memiliki mimpi
Hilang dari ruang peradaban yang masih mengajarkan tentang kisah kehidupan
Mengapa aku begitu sulit untuk menemukan jejak-jejak hari yang dulu kuhiasi dalam senyum pengharapan
Namun kini yang tersisa hanya sebalut luka yang tak juga hilang
Masih lagi ku ingat ketika jemari kecil itu menyentuhku
Ketika ku terjerembab dalam kubangan kotor yang ku sebut sepi
Senyumnya begitu indah
Laksana kilau lazuardi yang memerah saga
Aku masih lagi ingat
Ketika jemari kecil itu menyentuhku saat kumenangisi kesendirian
Tapi seketika itu resah hadir menyeruak
Kala bayangnya menghilang dalam satu lambaian senja
Yang akhirnya hanya menyisakan gelap
Sendiri..
Sepi..