Gusar beranjak menghiba dalam peluk waktu yang masih lagi enggan berpaling
Masih lagi mencari sisa-sisa keberanian langkah dalam dimensi yang terpasung luka semusim
Seakan menjadi resah yang tak beradab ketika hadir dalam sepi purnama tak bertuan
Lalu apakah kau akan berhenti bercerita tentang tawa saat kau masih lagi mampu tertawa
Atau hanya mampu bercerita tentang air mata yang tak lagi bernyawa
Bukankah pekung senja tak hanya hadir dalam bayang muram
Lalu mengapa kidung itu masih lagi kau lantunkan saat bahagia masih mampu kau temukan diantara sepi penantian
Atau kau hanya mampu meraba sepi
Hentikan saja resahmu diantara gelombang
Biarkan saja sedih itu hancur dalam puing-puing karang
Bukankah masih ada hari yang akan jadi penikmat sepimu
Saat kau masih lagi belajar hargai bahagiamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar