Sesak nafas hiasi rongga dada yang
tersumbat sepi
Apalagi saat kolong-kolong langit tetap
tak mampu sempurnakan gairah yang
terpendam sepi
Padahal gairah itu masih disana
Masih lagi mengharap satu kewujudan
setelah sekian lama hilang dalam gairah
yang pudar
Apalagi rindu ini begitu membara
Yang masih saja berharap sepi tak
memakan jiwa yang rindukan sajak-
sajak
Dan entah sudah berapa juta kata harus teraborsi
dengan paksa saat masih lagi tersimpan
gairah untuk melahirkannya dalam
sebuah konsep yang tak sekedar
bayang-bayang
Namun sayangnya rahim otakku
ternyata mandul
Karena sekeras apapun aku berjuang
Tetap saja aku terkapar dalam gairah
yang pudar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar